Cavesinspain, Jakarta – PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK), PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) dan PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) pada Rabu 7 Februari 2024.
Direktur Penilaian Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, masuknya empat saham sebagai penghuni baru BEI menandai langkah signifikan perseroan masuk ke ranah publik.
“Dengan mencatatkan perusahaan di bursa diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Nyoman dalam acara pencatatan saham, Rabu (2/7/2024).
Mengutip data RTI, saham TOSK pada awal perdagangan dibuka Rp10 hingga Rp135 per saham dari harga awal yang ditetapkan Rp125 per saham. Pukul 11.37 WIB, harga saham TOSK bergerak ke level tertinggi Rp 168 dan terendah Rp 82 per saham. saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 49.407 kali dengan omzet sebanyak 7.583.345 lembar saham. Nilai transaksi harian saham sebesar Rp 85,4 miliar.
Sedangkan saham UNTD dibuka menguat Rp 40 menjadi Rp 280 dari harga pembukaan Rp 240 per saham. Pada pukul 11:38 WIB, IHSG menguat 1,67 persen ke Rp 244 per saham.
Saham UNTD bergerak ke level tertinggi Rp 280 dan terendah Rp 232 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 50.799 kali dengan omset 5.600.053 lembar saham. Nilai transaksi Rp 138,7 miliar.
Selain itu, saham MPIX dibuka menguat Rp 10 menjadi Rp 278 dari harga pembukaan Rp 268 per saham. saham. Harga saham MPIX berada pada level tertinggi Rp334 dan terendah Rp278 per saham. saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 7.599 kali dengan omzet sebanyak 477.571 lembar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,9 miliar.
Terakhir, saham ALII dibuka Rp 32 di harga Rp 304 per saham. saham dari harga awal Rp 272 per saham. Harga saham ALII berada di level tertinggi Rp 340 dan terendah Rp 268 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 20.144 kali dengan omzet sebanyak 4.209.251 lembar saham. Nilai transaksi harian saham ALII sekitar 134,1 miliar. Rp.
Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyambut empat emiten baru pada Rabu (2/7/2024). Dengan demikian, pada 2024 akan ada 13 emiten baru yang listing di BEI.
Keempat saham emiten baru tersebut antara lain PT Topindo Solusi Komunika Tbk sebagai emiten ke-10 di BEI. Selain itu, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) sebagai emiten ke-11 dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) sebagai emiten ke-12 di BEI. Selain itu, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) merupakan emiten ke-13 di BEI.
Berikut rincian pencatatan saham keempat emiten tersebut:
1. PT Topindo Solusi Komunika Tbk
Perseroan menggunakan kode saham TOSK untuk mencatatkan saham di papan pengembangan BEI. Perseroan mencatatkan 4,37 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebanyak 3,5 miliar saham dan penawaran umum ke masyarakat atau IPO sebanyak 875 juta saham dengan nilai nominal Rp10 per saham. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp 125 per saham. saham.
Selain itu, Perseroan mendaftarkan 262,50 juta waran. Perseroan menetapkan harga waran sebesar Rp 145 per saham dengan rasio 10:3. Dengan demikian, setiap pemilik 10 saham akan menerima tiga waran.
Perseroan mendapat dana Rp 109,37 miliar dari IPO. Sedangkan total dana hasil pelaksanaan waran sebesar Rp40,95 miliar.
Sekitar 40 persen dana IPO akan digunakan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan sistem TI (perangkat keras dan perangkat lunak). Sekitar 10 persen akan dialokasikan kepada anak perusahaan yaitu PT Topindo Niaga Nusantara (TNN) dalam bentuk suntikan modal yang akan digunakan TNN untuk keperluan modal kerja berupa pembelian inventaris produk ritel TNN.
Setelahnya, sekitar 50 persen akan dialokasikan kepada anak usaha yakni PT Topindo Ikon Properti (TIP) dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan TIP untuk keperluan perolehan properti berupa tanah dan bangunan serta operasional TIP. persyaratan modal.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk mendanai kebutuhan operasional sehari-hari, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian perlengkapan, pembayaran gaji kepada karyawan, pengembangan sistem TI Perseroan, dan biaya operasional umum perusahaan.
Perseroan menggunakan kode saham UNTD untuk mencatatkan saham di papan pengembangan BEI. Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 6,66 miliar lembar saham, dengan rincian saham perdana sebanyak 5 miliar lembar saham dan penawaran umum sebanyak 1,66 miliar lembar dengan nilai nominal Rp25 per saham. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp 240 per saham. saham.
PT Terang Dunia Internusa Tbk mendapat dana baru sebesar Rp 400 miliar dari IPO.
Seluruh dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja. Termasuk pembelian bahan baku sepeda motor listrik dan E-bike, termasuk pembelian rangka, baterai, dinamo, wheel set, multi information display (speedometer digital, GPS), sistem rem dan suspensi.
Pada saat IPO, Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin atas penerbitan efek tersebut.
Perseroan mencatatkan sahamnya di papan pengembangan BEI dengan simbol saham MPIX. Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1,56 miliar lembar saham, dengan rincian saham pendiri sebanyak 1,25 miliar lembar saham dan penawaran umum sebanyak 312,50 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Harga saham perdana dipatok Rp 268 sehingga perseroan mendapat dana baru Rp 83,75 miliar dari IPO.
Selain itu, Perseroan juga telah mendaftarkan waran seri I sebesar DKK 156,25 juta. waran dengan harga pelaksanaan Rp 850 per saham. Perseroan menghimpun Rp 132,81 miliar dari penerbitan waran.
Sekitar 89 persen dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan Perseroan untuk membiayai modal kerja guna menunjang kegiatan operasional Perseroan secara umum.
Pendanaan yang dimaksud meliputi, namun tidak terbatas pada, pembelian inventaris produk digital, gaji karyawan, biaya pemasaran, dan sewa server. Setelah itu, sekitar 11 persen akan digunakan untuk penanaman modal (capex) berupa renovasi dan penyewaan hub untuk mendukung rencana jangka panjang Perseroan.
Sementara itu, sekitar 44 persen dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk mendanai modal kerja Perseroan guna menunjang operasional Perseroan dalam bentuk pembelian persediaan. Sisanya digunakan untuk penanaman modal dalam rangka ekspansi usaha, antara lain pembelian tanah, pembangunan kantor pusat, pembelian peralatan dan perlengkapan komputer, serta kendaraan operasional.
Perseroan mencatatkan saham aslinya di papan utama BEI dengan kode saham ALII. Jumlah saham yang tercatat sebanyak 15,82 miliar dengan informasi saham pendiri sebanyak 12,66 miliar lembar saham dan penawaran umum saham sebanyak 3,16 miliar lembar saham. Sedangkan saham ESA sebanyak 8 juta lembar. Perseroan mematok harga awal saham sebesar Rp 272 per saham. saham dengan nilai nominal Rp5 per saham.
Perseroan menghimpun dana segar sebesar Rp 860,92 miliar dari IPO. Dana IPO tersebut akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anak perusahaan yakni MCT.
Dana ini akan digunakan MCT untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Terbatas dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Terbatas.
Nantinya, sekitar 20,64 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal (capex) guna mendukung kegiatan usaha inti perseroan yakni pembelian tongkang sungai.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (biaya operasional/opex) untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lain-lain. .